Rabu, 30 Juli 2014

Demi Cintaku Padamu



Pada suatu hari ada tiga orang sahabat yaitu Vina, Kevin dan Nina. Vina adalah perempuan manja, cerewet, tetapi dia perhatian dan sayang kepada semua orang. Sedangkan Kevin, dia lucu humoris, perhatian, tetapi dia cuek dan misterius. Banyak wanita yang terpikat oleh ketampanan Kevin, tapi Kevin memanganggap itu semua adalah pujian atas kesempurnaan yang diberikan Tuhan padanya dan ia pun tak pernah sombong. Walaupun begitu ternyata Vina memendam perasaan dengan Kevin dan ia yakin bahwa Kevin juga mencintainya karena Kevin sangat baik dan perhatian kepadanya, tapi kenyataannya berbeda, Kevin mencintai perempuan anggun, cantik, manis, sopan dan baik seperti Nina.
“teett…teett…tteet…” bel istirahat telah berbunyi, Vina, Kevin, Nina menikmati indahnya istirahat sekolah.
“ Nin mau makan apa? Aku pesenin ya “ rayu Kevin pada Nina
“ Boleh kok, pesen seperti biasa aja. “ jawab Nina
Saat Kevin hendak memesan makanan, ada satu wanita yang cemburu karena kebaikan Kevin pada Nina.
“ eehmm…ehhmm… aku kok nggak ditanyain sich “ cemburu Vina
“ maaf maaf aku kelupaan, hehehehe. Kamu mau pesen apa nona cantik ? “ canda Kevin
“ apa aja boleh asal kamu yang bawain. “
“ oke deh “
Setelah acara pesan – memesan selesai ketiga sahabat tersebut kembali kekelas melanjutkan pelajaran sampai selesai.
Persahabatan mereka tak pernah ada tandingannya. Setiap sore mereka belajar bersama, sambil bercanda atau sekedar membuang kepenatan.
“ Nina, bapak kamu tukang tambal ban ya ? “ rayu Kevin
“ ya, kok tau sih ? “ jawab Nina
“ karena kamu mampu menambal rasa sakit hatiku terdahulu dengan cintamu “
“ ooooohhh kamu so sweet banget “
Karena vina kesal mendengar rayuan – rayuan Kevin pada Nina, ia pun cemberut sambil ngomong sendirian kayak orang gila.
Malam harinya Vina membayangkan wajah Kevin sambil sesekali ia mengingat kejadian tadi. Ia kesal, kenapa bukan dirinya yang dirayu, kenapa mesti Nina. Vina bertekad untuk menyatakan perasaannya pada Kevin, karena ia tak mau Nina lebih dahulu mendapatkan Kevin.
“ Kevin, aku boleh ngomong sebentar nggak ? “
“ Nina, aku pinjem Kevin sebentar ya ? “ lanjut Vina
“ boleh kok tapi ntar dulu aku mau ngomong sesuatu. Eeeehhhm Vin, aku sama Nina udah jadian tadi malem “ kata Kevin
Bagaikan tersambar petir, kata – kata Kevin membuat hati Vina tersobek – sobek.
“ Vin, gimana jadi ngomong nggak ? ” Tanya Kevin menghentikan lamunan Vina
“ hhmm nggak jadi dah, oh ya buat kalian berdua, selamat ya , aku ikut senang kok. “ Jawab Vina agar mereka tak curiga
Rasa sedih, galau dan hancur dirasakan Vina, ia tak tega hatinya tersakiti tapi ia berusaha untuk ikhlas dan sabar. Vina selalu bersandiwara ketika mereka bertiga bersama, Vina selalu bahagia, selalu ceria tapi hatinya sedih, marah dan tidak terima. Setiap mereka bertiga bersama pasti saja malam harinya Vina menangis.
Pada suatu hari Nina pingsan dan Kevin melarikannya ke rumah sakit. Setelah dokter selesai memeriksa kondisi Nina, dokter pun menyuruh Kevin datang keruangannya dan siapa sangka dokter menyatakan Nina terkena penyakit gagal ginjal yang hanya bisa diobati dengan operasi pendonoran ginjal. Kevin bingung harus berbuat apa, ia sangat ingin mendonorkan ginjalnya pada Nina tapi golongan darah mereka berbeda. Vina yang mendengar kabar itu langsung kaget dan ia pun langsung menuju rumah sakit tempat Nina dirawat. Saat ia melihat Nina dengan kadaan terbaring lemas, ia sangat sedih.
Saat Kevin datang kerumah sakit untuk melihat keadaan Nina, Kevin terkejut karena Nina sudah mendapatkan ginjal dan Nina sudah melewati masa kritisnya. Kevin sangat bahagia, ia terus menggenggam tangan Nina. Tiba – tiba kriing… kriing… HP Kevin berdering.
“ halo… “
“ ini Kevin sahabatnya Vina ? “
“ iya benar, ini siapa ya ? “
“ saya ibunya Vina, Vina me.. me.. “
Terdengar isak tangis seorang wanita yang mengaku ibunya Vina.
“ Vina kenapa Buk ? “ panik Kevin
“ Vina meninggal, ia sudah tiada “
Terdengar isak tangis lebih keras saat si Ibu berkata Vina meninggal. Kevin pun menangis dan berteriak tak tertahankan saat Ia mendengar fakta tersebut, Kevin tak sadar bahwa ia di rumah sakit. Saat Kevin berteriak, Nina tersadar dan ia bertanya apa yang sedang terjadi, Kevin pun menceritakan semuanya. Nina yang mendengar semua cerita Kevin, menangis.
Semua sahabat dan teman – teman Vina datang dalam prosesi pemakamannya. Mereka semua tak dapat membendung air mata lagi, semua air mata menetes terutama Kevin dan Nina, mereka berdua tidak menyangka secepat ini Vina pergi. Saat prosesi pemakaman selesai, ibunya Vina memberi sebuah buku diary kepada Kevin, katanya saat Vina meninggal, buku tersebut yang selalu menemaninya.
Sesampai dirumah, Kevin membuka isi buku tersebut dan isinya tentang hidupnya dan masa lalunya. Tapi Kevin sempat terkaget karena dalam buku tersebut tertulis bahwa sejak 3 tahun yang lalu, Vina memendam perasaan pada dirinya dan akan mengatakannya tapi Kevin sudah terlanjur berpacaran dengan Nina. Pada akhir buku tertulis diary terakhir yang tertulis
DEAR DIARY
AKU SANGAT MENCINTAINYA TAPI DIA TELAH MEMILIKI SEORANG PUJAAN HATI, AKU TAK MUNGKIN MEMAKSAKAN HATI KARENA ITU SEMUA MEMBUATKU TERLUKA.
KINI WANITA YANG DICINTAI OLEH PRIA PUJAAN HATIKU SEDANG SAKIT, AKU AKAN MELAKUKAN APAPUN DEMI KESEMBUHANNYA DAN KEBAHAGIAAN PUJAAN HATIKU, AKU AKAN MENDONORKAN GINJALKU DEMI DIRINYA, PACAR PUJAAN HATIKU, PUJAAN HATIKU DAN  DEMI SAHABATKU
Setelah membaca diary tersebut, Kevin paham dengan semua itu, ia tak bisa memaafkan dirinya sendiri, baginya kematian Vina karena dirinya. Tapi tak bisa ia pungkiri takdir itu dan kini ia rela melepaskan Vina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar